Sabtu, 24 Februari 2018

Reciver tank adalah

Cara kerja reciver tank

 Reciver tank adalah.. sebuah tabung yang terbuat dari pipa biasa dilengkapi dengan stop kran in dan stop kran out.untuk ukuran reciver tank sendiri di dalam mesin pendingin biasanya di sesuaikan dengan kapasitas refrigerant dan banyaknya refrigerant di sesuaikan dengan besarnya kapasitas pendinginan.yang berkaitan dengan kapasitas kompressor juga. Dari beberapa pabrikan biasanya untuk kapasitas mesin kompressor 30 pk dilengkapi dengan reciver tank kurang lebih berkapasitas 30 liter.

Tugas reciver didalam.mesin pendingin untuk menampung cairan refrigerant atau freon yang sudah berbentuk cair sebelum masuk ke jalur liquid line.Semakin besar reciver tank semakin banyak pula isi refrigerant yang harus di isikan. Bagaimana jika suatu unit pendingin tidak dilenkapi dengan reciver tank. Sebenarnya sah sah saja meski tanpa reciver tank.Pada dasarnya reciver tank
mengakumulasikan atau menampung dulu liquid agar yang masuk ke jalur liquid line betul betul cairan.

Liquid Line

Kalau hanya untuk memastikan jalur liquid line betul betul cairan refrigerant, bisa saja tanpa reciver tank , dengan cara memperbesar kapasitas kondensor agar sisi kondensor bagian bawah betul betul liquid.sehingga pipa line terisi penuh.

Kenapa liquid line harus terisi penuh dengan refrigerant. Sebetulnya semua yang ada di dalam komponen mesin pendingin seberapapun kecil bentuknya.pasti mempunyai maksud dan tujuan agar hasil pendinginan bisa sempurna.ini semua berkaitan dengan komponen yang bernama expansi.Sedikit ulasan mengenai expansi dan detailnya akan saya ulas di artikel berikutnya.

Expansi ini akan bekerja penuh ,normal dan hasilnya maksimal , apabila refrigerant yang masuk ke expansi betul betul liqud.itulah kenapa di dalam mesin pendingin harus dilengkapi dengan reciver tank. Sekian ulasan saya mengenai reciver tank. Semoga bermanfaat.dan apabila dari para pembaca ingin ikut menyempurnakan artikel ini mohon isi kolom komentar yang sudah tersedia.

SALAM DINGIN.

Baca juga artikel mengapa kompresor over heat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar